Foto: internet
Setidaknya ada 2 teknologi yang digunakan raksasa e-commerce asal China tersebut untuk menarik calon konsumen. Pertama dengan aplikasi Buy+ dan kedua dengan game menangkap kucing yang mirip Pokemon Go.
Executive Vice Chairman Alibaba Joe Tsai mengatakan, Buy+ adalah aplikasi yang dibuat untuk calon pembeli di mana mereka bisa melakukan transaksi melalui virtual reality (VR). Telah ada sejumlah retail yang menerapkan VR ini.
 Foto: atriana/detikcom
|
“Bagaimana kami menggunakan teknologi untuk membantu konsumen dan juga membuat kegiatan berbelanja adalah hal yang menyenangkan,” kata Tsai sesaat sebelum pembukaan acara Global Shopping Festival 11.11 2016 di Shenzhen, Guangdong, China.
Selain itu, mereka juga merilis game semacam Pokemon Go, bedanya yang ditangkap adalah kucing yang merupakan logo kegiatan tahunan tersebut.
“Kita launching, atau kita launching ulang game mobile yang sangat mirip Pokemon Go. Di mana konsumen akan keluar dan berusaha menangkap seekor kucing. Tentu saya yakin Anda tahu kucing yang dimaksud, yang juga menjadi maskot di sini,” ujar Tsai.
Kucing-kucing tersebut hanya akan ada di tempat-tempat perbelanjaan, toko baju, atau tempat semacam Starbucks serta KFC.
“Ini adalah teknologi yang membantu kedua pihak untuk meningkatkan pengalaman mereka. Membantu pengalaman konsumen dan juga membantu pedagang dalam menjalankan bisnis mereka,” tutur Tsai.
“Retail masa depan adalah di China, bukan di mana pun. Retail masa depan adalah di sini, hari ini, Anda akan bisa menemukannya di acara ini hari ini dan beberapa hari ke depan,” imbuhnya.
Alibaba menyiapkan sekitar 1,7 juta kurir yang siap mengantar barang ke seluruh pelosok China dan juga bekerjasama dengan jasa pengiriman lain di sejumlah negara. (rna/yud)
aBlog 